Thursday, 18 December 2014

MENGATASI IC (INTEGRATED CIRCUIT) MASUK ANGIN


Oleh: P. Dedy. S

A. Sekilas

Ternyata masuk angin bukan hanya dialami oleh manusia, masuk angin ternyata juga dapat dialami oleh perangkat elektronik seperti printer, PC Desktop, Laptop bahkan dunia gadget. Masuk angin pada alat elektronik ini dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti: tidak terkontrolnya dengan baik antara printer dan catridge, atau faktor melemahnya sebuah komponen sehingga membuat arus listrik tertampung di dalam satu - tiga komponen. Akibatnya membuat sebuah komponen menderita kembung (melembung) yang apabila dibiarkan tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan ledakan kecil atau terbakar.
Lalu bagaimana sebuah IC dapat terjangkit masuk angin? IC apabila dipelajari lebih dalam, sebenarnya di dalam sebuah IC itu merupakan rangkaian yang tersusun dari beberapa dioda. Apabila masing-masing dioda terkoneksi dengan baik, maka IC tersebut akan tangguh. Namun, nyatanya tak selamanya dioda mampu bertahan dalam koneksinya, sehingga kerap kali koneksi itu antara sambung dan tidak atau "anggang-anggang". Kalau sudah demikian dapat memicu sebuah IC kehilangan ketangguhannya, sehingga terjadilah pelemahan arus listrik. Apalagi kalau sampai di antara dioda itu ada yang mengalami kerusakan, pasti akan membawa kehancuran di dalam kinerja sebuah IC.

B. Teknik Analisa

Pada era kemajuan teknologi dewasa ini, semua komponen yang digunakan pada alat elektronik rata-rata menggunakan IC dengan alasan, agar menghemat tempat dan ukuran alat elektronik dapat dibuat sekecil dan sepraktis mungkin. Karena alasan itulah, maka dapat dengan mudah kita mengetahui aneka kerusakan yang rata-rata disebabkan oleh sebuah IC.

1. IC POWER

Apabila sebuah alat elektronik tiba-tiba mengalami kematian mendadak, namun setelah dibiarkan beberapa saat dan dicoba dihidupkan kembali ternyata berfungsi namun beberapa saat kemudian mati lagi. Besar kemungkinan dipicu oleh IC POWER yang melemah, bukan karena jalurnya. Kalau kerusakan akibat jalur, tidaklah mungkin mampu berfungsi kembali setelah didiamkan beberapa saat, kecuali IC tersebut diapit oleh beberapa kapasitor yang berfungsi sebagai BYPASS, maka besar kemungkinan penyebabnya bukan IC melainkan salah satu dari kapasitor. Sebab sifat kapasitor dapat menyimpan secara sementara arus listrik, lalu ketika tidak ada arus listrik yang mengalir, kapasitor tersebut melakukan pengosongan. Apabila gejala ini dialami oleh rangkaian IC bersama dengan kapasitor maka kapasitor dapat menjadi pemicunya, karena kondisinya sedang mengalami kebocoran. Namun apabila sebuah IC secara tunggal menjadi induk untuk rangkaian power, maka sangat dengan jelas IC POWER menjadi penyebabnya.

2. IC PRE AMPLIFIER

Apabila alat elektronik yang hanya menghasilkan suara ataupun video dan saat itu kehilangan suara atau melemahnya suara, dan di dalam rangkaian hanya dikendalikan oleh sebuah IC, maka besar kemungkinan disebabkan oleh IC tersebut. Namun apabila IC tersebut masih diapit oleh resistor dan kapasitor keramik ataupun milar, maka besar kemungkinan dapat dipicu oleh salah satu komponen pengamit tersebut yaitu resistor atau kapasitor. Untuk mengetahui sebaiknya dapat menggunakan MULTI TESTER yang mempunyai fitur untuk melakukan pengukuran terhadap kapasitor. Sedangkan apabila suara keluar namun tidak tayangnya video, dan apabila IC ini sebagai induk, maka IC PRE AMP ini dapat menjadi pemicunya. Lain halnya apabila terdapat rangkaian video detector sebelum masuk ke dalam IC, maka besar kemungkinan penyebabnya dapat dipicu oleh rangkaian video detector tersebut.

3. IC RAM (Random Access Memory)

IC ini berfungsi sebagai media penyimpanan sementara dan sekaligus pemercepat proses pengolahan data. Maka apabila alat elektronik seperti: PC Desktop, laptop, Netbook, Notebook, Handphone dan aneka gadget mengalami slow atau terjadi kekacauan dalam pengoperasian, maka IC ini dapat dijadikan sebagai pemicunya. Kalau sebuah PC Desktop, laptop, netbook dan notebook mengalami kerusakan yang dipicu oleh IC ini, biasanya ditandai dengan adanya bunyi denging yang disertai tidak mau menyalanya alat tersebut. Kerusakan lain dari IC ini dapat dilihat selain dari faktor adanya kelambatan, juga tidak samanya nilai kapasitasnya antara IC yang terpasang dan nilai yang tertera pada layar dekstop ketika dilihat melalui PROPERTIES pada MY COMPUTER.

4. IC BIOS (Basic Input Output System)

IC ini berfungsi untuk mengatur kendali segala hal yang berkaitan dengan kinerja peralatan yang mendukung sistem operasi  dalam mengolah data. Di dalam IC ini tersimpan mini software yang tidak dapat dihapus, kecuali melakukan upgrade padanya. IC ini akan tetap tinggal di dalam walau alat dalam kondisi OFF. IC ini dapat dikenali kerusakannya, apabila alat elektronik yang menggunakan IC ini tidak mampu bekerja dan melakukan BOOTING, walau led indikator menyala. Sebab sebelum alat elektronik yang menggunakan IC ini melakukan proses dan melakukan BOOTING, harus melewati proses BIOS terlebih dahulu. Apabila proses BIOS gagal, maka BOOTING tidak akan mampu dilaksanakan.

5. IC CPU (Central Processing Unit)

IC ini berfungsi sebagai pengendali utama (processor) yang bertugas memberikan perintah dalam proses pengolahan data. Tanpa IC ini, semua proses pengolahan data tidak akan mampu dilakukan. IC ini merupakan otak utama dalam sebuah pemrosesan data. Kerusakan yang disebabkan oleh IC ini dapat dikenali dari cara atau gelagat yang ditimbulkan seperti led indikator menyala namun alat tidak melakukan proses sama sekali, mampu masuk ke dalam BIOS namun tidak membawa pengaruh apapun terhadap pengaturan yang dilakukan oleh BIOS, mengalami restart terus menerus karena ketidakmampuannya dalam membaca perangkat yang dikendalikan oleh driver dan kerap kali menyebabkan mati total entah karena software atau akibat dirinya sendiri.

C. Troubleshooting

  • Lakukan mengukuran terhadap koneksi dan besar nilai tahanan pada rangkaian di sekitar IC termasuk IC. Sebaiknya gunakan MULTI TESTER dengan skala 1x.
  • Ukur setiap besar nilai VCC yang masuk ke dalam IC. Karena VCC yang masuk rata-rata arus DC, maka gunakan MULTI TESTER pada skala pengaturan voltage DC yang terdapat pada rangkaian dan IC.
  • Setelah dilakukan pengecekan terhadap rangkaian di sekitar IC, maka untuk mengatasi dan memberikan solusi untuk masalah masuk angin di atas, maka langkah awal yaitu dengan melakukan REHEAT kepada IC dengan menggunakan BLOWER pada HEAT diberikan tingkat panas pada 3-3,5 dan pada Air diberikan udara dikisaran 2-2,5. Hal ini dilakukan agar IC tidak sampai terbakar karena kepanasan. Sebaiknya dilakukan pada jarak agak jauh dan hanya dalam kisaran waktu 8 detik.
  • Apabila solusi di atas belum menyelesaikan masalah, maka solusi terakhir adalah mengganti IC tersebut.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dalam menemukan solusi bagi IC yang mengalami masuk angin.


SELAMAT MENCOBA
 

No comments:

Post a Comment