Friday, 18 October 2013

Learning Excel 2 (Part 3)

DASAR-DASAR EXCEL 2010
(Bagian 3)

PENEMPATAN DISKON DALAM PEMBUKUAN


Dalam urusan jual beli barang terkadang perlu bagi penjual atau distributor memberikan diskon kepada customer sebagai daya tarik atau pemikat antara penjual, distributor dan customer. Ada beberapa jenis penempatan diskon dan klasifikasinya.

Berikut merupakan contoh cara penempatan diskon dalam pembukuan maupun dalam DO (Daily Order).

Metode 1: Diskon diberikan secara langsung tanpa klasifikasi
 


Pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah untuk tiap kuantiti (QTY) tidak mengalami perhitungan masing-masing, melainkan dimasukkan dalam jumlah akhir sebelum pemberian diskon. 
Maka untuk mendapatkan besar nilai pada jumlah akhir digunakan rumus SUMPRODUCT.
Secara default SUMPRODUCT mempunyai rumus sebagai berikut:

=SUMPRODUCT(Data QTY;Data Harga)

Artinya: penjumlahan akhir ditentukan oleh banyaknya QTY barang berdasarkan harga tiap barang.
Maka, apabila dikodekan dalam Excel menjadi:

=SUMPRODUCT(C4:C8;D4:D8)

Dalam perhitungan diskon juga demikian, tidak dibuat lebih dulu besar diskon yang ditentukan namun perhitungan diskon langsung dibuat dalam akhir pembayaran yang dilakukan oleh penjual dan distributor kepada customer.

Secara nominal besarnya diskon tidak tertera, namun besar nilai diskon yang diberikan akan terhitung secara otomatis tanpa terjadi perubahan pada formula. 

Agar besar diskon (10%) langsung dapat dihitung dalam formula, maka digunakan kode sebagai berikut:

  • Klik kanan pada cell yang berisi besar diskon -> Format Cells
  • Pada kotak dialog Format Cells pilih Tab Number -> Custom
  • Hapus tulisan General dan ganti dengan kode berikut:  #% [spasi] " Disc "
  • Klik Ok
Dengan kode di atas, akhirnya setiap kali nilai besar diskon mengalami pergantian, maka besar nominal pada tagihan atau pembayaran dapat melakukan perhitungan secara langsung.

Untuk mendapatkan nilai nominal setelah diskon digunakan rumus sebagai berikut:

=Jumlah - (Jumlah x besar diskon)

 

Apabila dikodekan pada Excel menjadi:

=D10-(D10*B11)


Metode 2: Diskon diberikan dengan penggunaan klasifikasi


Pada tabel di atas ini menunjukkan bahwa pembayaran tidak mengalami perubahan setelah diskon, karena dari pihak distributor maupun penjual menggunakan sistem klasifikasi dengan berdasar pada besar nominal jumlah akhir.

Untuk mendapatkan besar nilai pembayaran setelah diskon digunakan formula IF sebagai pembentukan logika klasifikasi.
Secara default rumus pada formula IF sebagai berikut:

=IF(Logika;Nilai jika benar;Nilai jika salah)

Dalam penggunaan formula IF terdapat perbedaan karakteristik antara penggunaan angka dan abjad. Hanya di dalam abjad, maka baik LOGIKA maupun nilai TRUE (Nilai jika benar) dan FAlSE (Nilai jika salah) harus di dalam tanda kutip(" ") contoh: "Baik". Sedangkan dalam penggunaan angka tidak perlu digunakan tanda kutip.

Pada metode 2 ini, pihak distributor maupun penjual menggunakan klasifikasi pada pemberian diskon dengan logika sebagai berikut: apabila besar jumlah yang dilakukan dalam transaksi kurang dari  1 juta, maka pihak distributor maupun penjual sama sekali tidak memberikan diskon. Diskon hanya diberikan kepada customer yang dalam transaksi memiliki nilai jumlah melebihi 1 juta.

Maka rumus formula yang digunakan dalam pembayaran setelah diskon sebagai berikut:

=IF(Jumlah>1000000;Jumlah - (Jumlah x besar diskon);Jumlah - 0)


Perhatikan jalan logika yang diberikan di bawah ini:




Apabila formula di atas dikodekan dalam Excel menjadi:

=IF(D10>1000000;D10-(D10*B11);D10-0)



Selamat Mencoba

Jangan kemana-mana tetap di ANCILLA DOMINI STUDIO sumber kekayaan ilmu anda
Jangan lupa berikan rating dan komentar anda


2 comments:

  1. Terimakasih dapat menambah referensi saya dalam belajar excel

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama...semoga apa yang sudah disajikan di sini berguna. Ikuti terus lanjutan dalam artikel berikutnya. Terima kasih atas kunjungannya.

      Delete